Budaya mencuci tangan tak pelak lagi memang harus
dibiasakan. Banyak penyakit yang sebenarnya bisa dicegah hanya jika kita tak
lupa mencuci tangan.
"Contohnya, penyakit diare, ini kan penyakit fatal yang mematikan. Padahal sangat sederhana pencegahannya. Asal mau cuci tangan sebelum makan atau sesudah melakukan aktivitas tertentu, mencuci sayuran dengan bersih, masak dengan bersih, maka ini sudah selesai disana (pencegahan diare)," kata Dr dr Dwiyana Ocviyanti Sp.O.G (K), dokter ahli kandungan dalam talkshow tentang air bersih di Jakarta kemarin (2/5/2013).
Namun, sambung dia, faktanya memang tidak semudah itu. Keberadaan air bersih nyatanya masih menjadi kendala untuk mendukung kebersihan dan kesehatan bagi diri dan lingkungan sekitar.
"Contohnya, penyakit diare, ini kan penyakit fatal yang mematikan. Padahal sangat sederhana pencegahannya. Asal mau cuci tangan sebelum makan atau sesudah melakukan aktivitas tertentu, mencuci sayuran dengan bersih, masak dengan bersih, maka ini sudah selesai disana (pencegahan diare)," kata Dr dr Dwiyana Ocviyanti Sp.O.G (K), dokter ahli kandungan dalam talkshow tentang air bersih di Jakarta kemarin (2/5/2013).
Namun, sambung dia, faktanya memang tidak semudah itu. Keberadaan air bersih nyatanya masih menjadi kendala untuk mendukung kebersihan dan kesehatan bagi diri dan lingkungan sekitar.
Dia menyayangkan
di dalam negeri pengadaan air bersih seperti belum jadi prioritas pemerintah.
Di berbagai tempat umum masyarakat belum mudah mendapatkan akses air bersih.
Padahal di ruang publik tersebut risiko perpindahan bakteri atau kuman penyakit
sangat besar.
"Bayangkan
dengan hanya kita saling berjabat tangan saja, itu artinya terjadi perpindahan
bakteri atau kuman penyakit. Ini mengapa flu dan batuk menjadi mudah
menular," ujarnya lagi.
Bahkan, kata
Ocvi, tak kalah memprihatinkan yaitu ketika rumah sakit dan puskesmas yang
seharusnya menjadi garda terdepan untuk menciptakan kebersihan dan kesehatan
nyatanya banyak yang tidak memiliki akses air bersih.
"Ini yang
saya temukan dari 20 rumah sakit dan 40 puskesmas yang saya kunjungi. Saya
terpaksa harus menahan kencing karena menjadi sangat menakutkan ketika melihat
kondisi toilet di rumah sakit," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar